Namaku Erlina atau biasa di panggil Lina. Umurku 17 tahun dan masih sekolah di sebuah SMA swasta di Jakarta. Tapi yang lebih kubanggakan adalah dadaku yang berukuram 34B yang untuk ukuran anak seusiaku, ukurannya cukup besar dengan puting berwarna merah kecoklatan, karena sering kupelintir-pelintir. Cerita ini bermula ketika aku ketahuan sedang merokoh di WC sekolah. Ya,,,aku memang pecandu berat rokoh. Seperti siang itu, setelah pulang sekolah aku langsung ke toilet wanita dan mengeluarkan rokok dan tasku. Sambil menunggu sopirku yang memang sering datang telat, aku mulai menyalakan sebatang rokoh.
Tentu saja aku tidak menginginkan hal itu terjadi. bisa di bayangkan jika sampai kejadian ini di ketahui kepala sekolah maka aku pasti di pecat dari sekolah ini. Kemudian Kiryo sesuatu pada pak Togar, entah apa yang di bisikan lalu keduanya mulai cengengesan melihat ke arahku. Pak Togar lalu berkata,
"Gini saja, bagaimana kalau kita pakai sebentar body Non buat biaya tutup mulut?"
"Huh, dasar...cowok dimana mana sama aja, selangkangan melulu isi kepalanya!'' omelku dalam hati.
Sorot mata mereka membuatku nervous dan jantungku berdetak lebih cepat kakiku serasa lemas bak kehilangan pijakan sehingga aku menyadarkan punggungku ke tembok. Tapi tak ada pilihan lain bagiku selain melayani nasfu mereka. Akhirnya aku menganggukan kepala yang di sambut dengan tawa dari mereka.
"Hehehe... cantik, sexy ... wah beruntung banget kita Pak Togar!" kata Kiryo
"Iya kir, anak SMA pula...ha...ha...ha..."sambut Pak Togar tertawa penuh kemenangan.
Kedua penjaga sekolah itu lalu mendekatiku. Pak Togar langsung melumat bibirku sebelum aku sempat protes dan berkelit, sedangkan si Kiryo meraba raba dadaku yang kiri dari luar. Sementara di bawah sana kurasakan sebuah tangan kasar meraba pahaku. Aku membuka mata dan melihatnya, di sana Kiryo mulai menyingkap rok SMA ku dan merabai pahaku yang putih dan mulus.
"Mulus banget pahanya Non...Bikin gemes ja...nih...he...he..."Sahut Kiryo sambil tanganya makin merayap naik hingga selangkanganku.
Pak Togar lalu melepaskan ciumanya dan berkata:
"Aku juga jadi penasaran ini dengan teteknya. Semulus pahanya ga?Hahaha... Pak Togar lalu beralih dadaku. Seragam SMAku yang agak ketat disingkapnya sehingga terlihatlah buah dadaku yang masih terbungkus BH hitam, itupun juga langsung di turunkan hingga dadaku terekspos di hadapan mereka.
"Wow teteknya montok sekali, sambil meremas payudaraku kananku yang pas di tangannya.
Tangan Pak Togar yang lainya merayap turun mengelusi pahaku hingga mencengkram pantatku Nafasku makin memburu, aku hanya memejamkan mata dan mengeluarkan desahan desahan menggoda. Vaginaku terasa semakin becek karena gesekan gesekan dari jari Kiryo, bahkan suatu ketika aku sempat tersentak pelan ketika dua jarinya menemukan lalu mencubit pelan daging kecil yang tak lain adalah klitorisku.
"Ohhh...Bang...auw!!"desahku.
Tubuhku serasa lemas tak berdaya, pasrah membiarkan mereka menjarah tubuhku. Walaupun perawakannya kurus dan dekil penisnya yang sudah tegang cukup besar sehingga membuatku terhenyak.
"Waw...keras juga, gede lagi"kataku dalam hati saat menggengam penisnya yang memang panjang itu.
Aku mulai mengocoknya perlahan sesuai yang di perintahkannya, terasa benar benda itu makin membengkak saja dalam genggamanku. kemudian aku di suruh berdiri menghadap tembok dan menunggingkan pantatku pada mereka, kusandarkan kedua tanganku di tembok untuk menyangga tubuhku.
"Asyik nih, siang ini kita bisa ngentot cewek cantik.
"Iya...dari dulu saya sudah naksir berat sama si Non Erlina ini.
Dia langsung membuka baju dan celananya hingga telanjang. Bahkan mengalahkan penis Tarjo pembantuku sendiri. Di lain kesempatan, akan kuceritakan pengalamanku itu. Aku berhenti menatap takjub saat Kiryo mulai menurunkan celana dalamku di suruhnya aku mengangakt kaki kiri agar bisa meloloskan celana dalam.
Kiryo mendekap tubuhku dari belakang dalam posisi berdiri. Dengan lembut dia membelai permukaan vaginaku yang di tumbuhi bulu bulu halus itu. Sementara tangan yang satunya mulai ke payudaraku, darahku makin bergolak ketika telapak tangannya yang kasar itu meremas remas dadaku.
"Sshh... Bang" desahku dengan agak gemetar ketika jarinya menekan bagian tengah kemaluanku.
"Tenang Non...Saya gak bakal kasar sama Non kok...
Aksi Kiryo berhenti ketika pak Togar meletakan sebuah kursi panajang di tengah toilet. Kursi panjang itu biasa di gunakan untuk duduk jika sedang ngantri mau ke toilet. Dengan gemas dia membentangkan tanganku lagi. Pak Togar lalu mendekat dan berkata:
"Non Erlina, dari dulu saya pengen suatu saat nanti agar kontol saya bisa ngerasain bibir Non,"sekarang ayo buka mulutnya Non!" perintah Pak Togar setengah menghardik. Akupun pelan pelan meraih benda itu, ya ampun tanganku yang mungil tak muat menggenggamnya, sungguh fantastis ukurannya.
"Ayo non, emutin kontol Pak togar tuh, pasti yahud rasanya kalo di emut sama Non!" kata Kiryo menimpali. Aku tak punya pilihan lain. Kubimbing penis dalam genggamanku ke mulutku yang mungilb dan merah, uuhh.. susah sekali memasukkannya karena ukurannya. Selain menyepong tanganku turut aktif mengocok ataupun memijati buah pelirnya.
"Uaahh... uueennak banget, Non Lina udah pengalaman yah??
Di bawah sana, kurasakan Kiryo mulai menjilati pahaku yang putih mulus, jilatannya perlahan lahan mulai menjalar menuju ke tengah. Tangannya yang terus mengelus paha dan pantatku mempercepat naiknya libidoku.Aku makin bersemangat mengoral penis Pak Togar saking nikmatnya yang ku rasakan.
"Wah, makin gatel nih Non Lina."kata pak Togar.
Sambil mengoral penis pak Togar aku menjambak rambut si Kiryo sedang menyeruput vaginaku. Sensasi itu berlangsung terus sampai kurasakan cairanku tidak keluar lagi, barulah Kiryo melepaskan kepalanya dari situ, nampak mulutnya basah oleh cairan cintaku. Badanku lemas, dan kulepaskan mulutku dari penis Pak Togar nampaknya mengerti dengan kondisiku sehingga dia tidak memaksaku mengoral penisnya lagi.
"Emang enak ya cairan pejunya cewek SMA.
"Tunggu sampai lu rasain sepongannya deh kir...pokohnya maknyus dech!
"Benar tuh Pak...anak anak SMA sekarang kan doyan ngentot.Hahaha...
Aku hanya mengatur nafasku sambil memejamkan mata mendengar olok olok mereka. Dan ketika dengan kasar dia tiba tiba menekankan miliknya seluruhnya amblas ke dalam diriku. aku tak kuasa menahan diri untuk tidak memekik.
"Ahhh........................Bang.........Stop.........ahhhhh........Sakitttt.......Pelan dikithh...!!"Aku
melolong panjang menahan rasa perih akibat gesekan benda itu pada milikku yang masih sempit, sampai mataku berair. Perasaan perih bercampur nikmat tersebut membuat badanku mengenjang beberapa detik.
"Oohh.. Non Lina sayang...peret banget... memekmu...enaknya!
Kiryo menyetubuhiku dalam posisi doggie di atas lantai toilet, alat kelamin kami yang bertumbukan menimbulkan bunyi plok-plok-plok. Aku sungguh larut dalam kenikmatan ini dan tak bisa menahan desahanku. penisnya menggesek dinding dinding vaginaku, semakin cepat dan semakin dalam, saking keenakannya dia tak sadar penisnya. ditekan hingga masuk semua. Aku mencoba mengikuti ritme genjotan mereka hingga pelan pelan akupun mulai terbiasa, serasa terbang melayang layang aku di buatnya hingga akhirnya tubuhku menggelinjang. Aku mau menjerit tapi mulutku tersumbat oleh penis pak Togar. Bersamaan dengan itu pula genjotan Kiryo terasa makin bertenaga.
"Non...neng saya keluar nih !"erangnya panjang sambil meringis.
Hal yang sama pula dirasakan olehku, aku tidak sanggup lagi menahan gelombang orgasme yang menerpaku demikian dahsyat. Dan kami mencapai orgasme bersamaan, aku dapat merasakan spermanya yang menyembur deras di dalamku, dari selangkanganku meleleh cairan hasil persenggamaan kami. Aku melepaskan penis pak Togar dari mulutku dan mengambil udara segar tubuh telanjangku terbaring lemas di kursi panjang itu. Lelah sekali persetubuhan liar barusan. kurasakan punggungku sakit karena bergesekan dengan kursi panjang itu.
\
0 komentar:
Posting Komentar