Sedangkan ayahku tak jauh beda dengan ibuku, selain sebagai pengusaha, beliau juga mempunyai jadwal tersendiri diri untuk mengisi khotbah jumat di masjid komplek yang letaknya di belakang rumah, selain itu kadang beliau juga di daulat untuk menjadi iman di masjid tersebut, jadi bisa di bilang keluaraga kami ini merupakan yang religius, bukan bermaksud membanggakan keluaraga, tapi warga sekitar yang memberi julukan tersebut pada keluarga kami.
sekolahku cukup jauh juga letaknya dari rumahy, ada sekitar 15km-anb .. jadi kalau jalan kaki yang pasti capek untungnya aku ngak gak jalan kakai kalau ke sekolah, ada ayahku yang selalu mengantar dan menjemputku, suatu pagi saat mengantarkan aku ke sekolah pernah bilang kalau pekerjaan ayah sebenarnya adalah"ternak teri" sempat bingung juga waktun itu mendengar pernyataaan ayah, apa dia ganti profesi jadin peternak??? eh ternyata maksudnya ternak terui itu nganter anak nganter istri, wkwkwk .. kintan aku dan ayah tertawa terbahak bahak di dalam mobil, bisa saja ne ayah, dia emang orang humoris, ini yang membantuku nyaman jika curhat dengan beliau. kehidupanku sangatlah bahagia, ayah begitu memanjakan aku, begitu pula ibuku, selalu menuruti apapun yang aku mau, mungkin karena aku anak satu satunya, jadi mereka sayang bangetn sama aku.
Setiap hari sabtu ayah dan ibu pergi ke luar kota untuk mengontrolkan perusahan yang ada di sana, sebetulnya aku pengen ikut, tapi tidak di perbolehkan, mereka bilang sekolah lebih penting, ya udah di rumah deh, Aku di rumah gak sendirian, karena ada pak Tarjo dan mbok Darmi bertugas mencuci, masak, dan bersih bersih rumah, pokohnya urusan rumah tangga, sedang pak Tarjo adalah sopir dan pengurus taman kami, hari sabtu ini Mbok Darmi ijin pulang dulu karena dia dapat kabar kalau anaknya sakit, Untung pak Tarjo nggak ngantar ayah dan ibu pergi, jadi aku di rumah berdua ama pak Tarjo.
Perjalanan ke sana ternyata emang sangat menyakitkan, karena jalanya bertul bertul parah, tapi tak apa, demi soto yang enak itu, sekitar 30menit perjalanan akhirnya sampai juga di sana, aku pun bersyukur karena tidak ada terjadi apa apa dengan motor, aku dan pak Tarjo. Tapi di warung itu ternyata rame banget, penuh sekali pengunjungnya. namun tekadku sudah bulat untuk tetap beli di warung tersebut.
Dan akhirnya setelah sekitar satu jam menunggunya, soto pesanan kami sudah jadi, aku tidak makan di sana, tapi membawanya pulang untuk di santap di rumah. Dalam perjalanan pulang aku agak sedikit takut dan khewatir karena jalannya yang gelap serta jelek dan berbatu. dan yang aku khawatirkan pun terjadi. pak Tarjo entah lupa atau tidak tahu kala di jalan tikungan yanga ada pohonya itu ada lubang yang cukup gede, dan kami pun terperosok, pak Tarjo terlempar ke depan, sedangkan aku tertindih motor di lubang, sialnya knalpot motor yang panas itu tepat berada di atas kakiku dan sayur soto yang masih panas itu juga tumpah di tangan dan sebagiannya kena muka. kontan aku menjeiot meerasakan panas dan sakit tertindih motor, selanjutnya aku tidak ingat apa apa lagi, karena waktu aku bangun aku sudah ada di rumah sakit ditemani ayah, ibu dan pak Tarjo yang tampak sedikit di perban tanganya.
Kata dokkter sih tulang di kakiku ada yang retak, tapi tidak terlalu serius juga. sedang tangan dan wajahklu menderita luka bakar yang cukup serius, Tapi lagi lagi dokter memberiku angin segar karena luka bakar itu bisa dia sembuhkan total, dan bekasnya pun akan hilang meski harga obatnya sangatlah mahal., namun orang tuaku tidak mempersalahkan hal itu, yang penting aku bisa sembuh total, Huft,,,,,,sungguh cerita yang sangat panas, tersiram sayur soto, dan terkena knalpot motor.dan bisa di katakan cerita dewasa, karena pelakunya sudah pada dewasa, selain itu kalau anak kecil yang terkena knalpot dan tersiram sayur panas pasti nangis kenceng banget, cerita panasku dengan pak Tarjo ini bakan kulupa sampai kapanpun, dan merupakan pengalaman yang sangat luar biasa sekali agar aku lebih berhati hati dalam bertindak dan tidak gegabah.




0 komentar:
Posting Komentar